handPelatihan CSR | CSR Training -Dewan Pendidikan Kabupaten Sambas menggelar rapat kerja di Seketariat Dewan Pendidikan Sambas, Senin (22/9) kemarin. Sejumlah kebijakan akan diambil mereka, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen sekolah di Kabupaten Sambas. “Selain kita akan melakukan monitoring DAK sekolah, khususnya pelaksanaan program fisik, penggunaan dana APBD di sekolah serta program dana bantuan sosial akan menjadi fokus kita di lapangan nantinya, termasuklah mendorong pihak swasta dalam upaya mendorong tanggung jawab sosial perusahaan ikut serta memajukan pendidikan,” ungkap ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sambas, Suharjo Marli, kepada koran ini,  kemarin. Ditegaskan dia, jika program mereka ini digulirkan dalam upaya membantu pemerintah, dalam mengawasi pelaksanan di lapangan, terhadap program pendidikan yang dibiaya pemerintah. Selain bantuan rutin yang diterima sekolah, kata Suharjo, yang terpenting juga adalah bagaimana melibatkan pihak swasta, agar mau terlibat aktif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. “Bantuan swasta sangat penting dalam upaya mengentaskan persoalan pendidikan sehingga kehadiran sebuah perusahaan yang ada di tengah masyarakat juga ada andil memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

Oleh sebab itu, ditegaskan dia, jika Dewan Pendidikan sangat mendorong dan mengapresiasi, apabila ada perusahaan berinisiatif dalam memajukan pendidikan. Apakah, dimisalkan dia, bentuknya menyumbangkan sebagaian dana tanggung jawab sosial mereka (CSR) untuk perlengkapan sekolah, membantu sekolah membangun gedung sekolah, hingga beasiswa bagi siswa miskin.
Selain itu, diungkapkan dia jika Dewan Pendidikan akan bekerjasama dengan perguruan tinggi, untuk menggali opini masyarakat melalui nota kesepahaman (MoU) terutama tentang MoU terkait survei pendataan opini masyarakat. Karena, dia menambahkan, legalitas menggali opini harus bekerjasama dengan perguruan tinggi, setelah itu baru dilakukan survei. Sementara terkait teknis, menurut dia, masih dalam pembahasan bersama Dewan Pendidikan dan perguruan tinggi yang akan digandeng mereka. “Ini penting, bagaimana sebuah proses penggunaan dana APBD digunakan untuk pendidikan. Karena, sehingga yang kita inginkan ada masukan dan saran demi perbaikan ke depan. Karena salah satu faktor maju atau mundurnya indeks pembangunan manusia di Kabupaten Sambas adalah bidang pendidikan,” katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, survei ini penting, sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam membangun dunia pendidikan, sehingga sinergi pembangunan partisipatif masyarakat dalam sektor pendidikan, khususnya akan tampak. “Survei ini menentukan pendapat masyarakat dalam memandang kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Sambas,” jelasnya. (har)