Jadwal Pelatihan CSR 2015 | Corporate Social Responbility

Great-LeaderKetua Kadin Aceh yang juga anggota DPR RI Firmandez menyatakan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang beroperasi di Aceh harus membawa manfaat untuk masyarakat.“Semua dana CSR harus dipergunakan untuk kepentingan masyarakat di lingkungan perusahaan itu, jangan dibawa ke luar Aceh,” kata Firmandez kepada ATJEHPOST.co lewat telpon seluler, Sabtu, 7 Februari 2015, malam.Firmandez menyebut banyak perusahaan besar beroperasi di Aceh selama ini diduga menggunakan sebagian dana CSR di luar Aceh atau bukan untuk kepentingan masyarakat lingkungan.“Dana CSR jangan dipakek untuk pergi haji karyawan, dikirim ke alumni (perusahaan) di luar Aceh, nggak boleh. Ke depan, dana CSR itu harus benar-benar dimanfaatkan untuk masyarakat Aceh, lingkungan perusahaan,” ujarnya.

Pemerintah Aceh, kata Firmandez, harus memastikan dana CSR perusahaan yang beroperasi di Aceh, baik bidang migas, perkebunan, dan lainnya, digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Jangan sampai, kata dia, setelah perusahaan itu meninggalkan Aceh tidak menyisakan apapun untuk masyarakat lingkungan.

“PT Socfindo (yang beroperasi) di Meulaboh, dana CSR-nya kemana. KKA (PT Kertas Kraf Aceh di Aceh Utara), apa yang tinggal. Ke depan juga jangan terulang lagi seperti kondisi di lingkungan Exxon (ExxonMobil) dan Arun yang sekarang hanya tinggal rangka (besi konstruksi kilang),” katanya.

Ia menambahkan, sesuai ketentuan undang-undang bahwa lima persen dari keuntungan perusahaan harus digunakan untuk membina masyarakat lingkungan. “Harus dibangun lingkungan perusahaan, untuk masyarakat. Jangan hanya sekali operasi (bibir) sumbing,” ujar Firmandez.

Firmandez menambahkan, Kadin Pusat bersama Kadin Aceh mulai bekerja sama dengan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi) membantu lampu tenaga matahari untuk masyarakat di daerah operasi perusahaan itu di Aceh Timur.

“Kerja sama ini baru dimulai, ke depan juga dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya yang beroperasi di Aceh. Kita berharap Pemerintah Aceh menyambut baik kerja sama ini,” katanya.

Kadin berharap ada biro atau badan di lingkungan Pemerintah Aceh yang khusus menangani dan mengupayakan dana CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Aceh.

“Semua perusahaan termasuk bidang perkebunan, dana CSR-nya harus membawa manfaat untuk Aceh. Termasuk CSR (Maskapai) Garuda. Cikal bakal Garuda itu kan dari Aceh. Kenapa tidak, CR-nya sebagian juga untuk Aceh,” ujar Firmandez.