Pelatihan CSR | Jadwal Pelatihan CSR 2015

hands-holding-seedling-849x565Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa lebih cepat meminta bantuan dari perusahaan swasta ketimbang meminta anggaran pemerintah untuk memperbaiki sekolah. Hal itu diutarakan saat dia berkunjung ke SDN Utan Kayu Utara 01 Pagi, Matraman, Jakarta Timur, sore ini. “Kalau mau cepat, kita gandeng CSR sajalah. Kalau proses APBD lama. Lelang lagi, lama banget,” ucap Djarot setelah melihat kondisi sekolah tersebut. Atap salah satu ruang kelas sekolah itu telah runtuh sejak bulan Januari 2014 sehingga ruangan itu tidak bisa digunakan. Padahal, pihak sekolah sudah berkali-kali meminta bantuan kepada dinas terkait saat itu namun hasilnya nihil.

Menurut Djarot, langkahnya untuk mencari bantuan perusahaan dengan cara CSR (corporate social responsibilities) ketimbang mengupayakan dana dari anggaran tidak melanggar aturan.

Mantan wali kota Blitar ini hanya merasa perlu mengambil cara cepat yang bisa dipertanggungjawabkan. “Kita enggak mau melanggar aturan. Langkah paling cepat ya kita undang CSR perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan. Tidak bisa anak-anak kita dibiarkan terlantar,” jelas Djarot.

Pantauan Kompas.com di lokasi, puing dari atap yang sudah runtuh tersebut memenuhi satu ruang kelas. Semua meja dan kursi di sana pun hancur tertimpa balok-balok kayu.

Ditambah lagi di musim hujan sekarang ini, dengan ruang tersebut yang dibiarkan begitu saja, jadi menyimpan genangan-genangan air. Hewan liar seperti kucing juga terlihat menempati lemari kelas itu.