Jadwal Pelatihan CSR 2015 (klik disini)

Aerial View of Hong KongUpaya Kalimantan Timur meminta saham besar dari pengelolaan Blok Mahakam pada 2017 nanti menginspirasi daerah lain. Adalah Sumatera Selatan yang juga ingin hasil sumber daya migasnya menghasilkan lebih besar untuk daerah.Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Selatan Robert Heri menyatakan, Pemda Sumsel meminta dana corporate social responsibility (CSR) sebesar 2% dari profit ConocoPhilips untuk menambah pundi-pundi pendapatan daerah.Selama ini, rasio dana bagi hasil migas yang didapat daerah melalui pemerintah pusat dari Blok Corridor milik ConocoPhilips dianggap belum adil. “Kalau kami andalkan bagi hasil migas itu perbandingannya belum sesuai,” ujar Robert, Jumat (7/5/2015).

Saat ini, pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan pihak ConocoPhilips, Dirjen Migas Kementerian ESDM dan SKK Migas terkait permintaan tersebut. Apapun keputusannya, kata Robert, masih memerlukan persetujuan dari dirjen migas dan SKK Migas.

Selain meminta 2% dari profit ConocoPhilips, Pemda Sumsel juga berharap bisa masuk lebih awal ke Blok Corridor, menjelang berakhirnya kontrak ConocoPhilips dan partnernya pada tahun 2022 nanti. Menurut Robert, dengan jangka waktu berakhirnya kontrak ConocoPhilips yang tinggal 7 tahun lagi, pihaknya perlu melakukan antisipasi dan persiapan.

“Kami memang ada keinginan untuk masuk lebih awal,” jelas dia. Karena itu, Pemda Sumsel mengincar kepemilikan sejumlah saham untuk turut mengelola Blok Corridor melalui badan usaha milik daerah (BUMD) sebelum tahun 2022 nanti. Meski demikian, Robert mengaku besaran saham yang diinginkan dan dana yang disiapkan masih dibicarakan diantara stakeholder di Sumatra Selatan.

“Kami akan masuk dengan skema business to bsusiness, kami minta 10% di blok itu,” tambah dia.

Sementara, Corporate and External Communications Manager ConocoPhilips Diarmila Sutedja mengaku belum dengar kabar terkait adanya permintaan dana CSR dan rencana Pemda Sumsel masuk ke Blok Corridor lebih awal. “Kami belum dengar informasi itu,” ujarnya.(KONTAN/ Agustinus Beo Da Costa )