Pelatihan CSR | Diklat CSR -PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memprediksikan penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsilibity/CSR) tahun ini mencapai Rp 50 miliar. Jumlah dana tersebut meningkat signifikan sebesar 56,25 persen dibandingkan akhir tahun 2013 yang mencapai sekitar Rp 32 miliar. Corporate Secretary BCA, Inge Setiawati mengatakan, dalam beberapa tahun ini perseroan melalui CSR cukup giat mendbank-bca130429cukung kesenian dan budaya. Pasalnya, BCA ingin membangkitkan semangat berkarya dan berinovasi generasi muda. Adapun untuk CSR di bidang tersebut program yang dimiliki, antara lain Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berkolaborasi bersama PT Astra Internasional Tbk dan PT Pertamina (Persero), dan program kemitraan dengan komunitas untuk menciptakan Desa Wisata.

“Tahun lalu, penyaluran dana CSR kami sebesar Rp 32 miliar, sedangkan pada 2014 kemungkinan sekitar Rp 50 miliar. Sementara pada 2015, mungkin hanya bertambah sedikit hingga menjadi Rp 60 miliar,” ujar dia seusai acara BCA Night Indonesia WOW Concert MarkPlus Conference 2015 di Jakarta, Selasa (2/12).

Menurut Inge, CRS itu sebaiknya tidak hanya membantu dan putus ditengah jalan, tetapi harus dapat berlanjut ke depan. Kendati demikian, ia mengakui, perseroan fokus untuk pembinaan oleh karena itu tidak ada penyaluran kredit kepada peserta yang masih dibina.

“Karena kami ingin mempersiapkan mereka untuk bankable. BCA juga mempunyai ketentuan-ketentuan tertentu untuk menyalurkan pembiayaan, kalau mereka sudahbankable kami bisa biayai melalui pembiayaan SMI (small medium enterprise),” jelas dia.

Saat ini, kegiatan CSR BCA terbagi menjadi beberapa bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, bencana alam, dan budaya. Untuk program LPB, perseroan sudah menjalankan sejak tahun 2009. Menurut Inge, BCA bersama Astra dan Pertamina sudah menjalankan program tersebut di wilayah Sidoarjo (Jawa Timur), Palembang (Sumatera Selatan), Bukit Tinggi (Sumatera Barat), dan Yogyakarta. Sementara untuk pengembangan Desa Wisata, itu dijalankan di Gua Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, dan Gua Rancang Kencana di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Untuk Desa Wisata, ungkap Inge, BCA tidak hanya mengajari mengenai administrasi, pelayanan, dan menjaga lingkungan. Tetapi, perseroan juga mengajarkan mereka untuk mengembangan bisnis dan marketing. “Sejauh ini positif, desa binaan kami mendapatkan penghargaan. Di sisi ekonomi, pendapatan mereka dari yang sebelumnya rata-rata Rp 5 juta per bulan, tumbuh menjadi Rp 500 juta,” papar dia.

Berkaitan dengan budaya dan ekonomi, BCA bekerja sama dengan MarckPlus Inc menggelar BCA Night Indonesia WOW Concert pada 11 Desember mendatang. Menurut Founder and Chief Executive Officer (CEO) MarckPlus Inc Hermawan Kartajaya, melalui acara ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk menunjukkan kelebihan dan pesona yang dimiliki oleh Indonesia, terutama dalam bidang seni, budaya, dan industri kreatif. “Sehingga dapat meningkatkan tourism, trade, dan investment di Indonesia,” jelas dia.

Pada acara Indonesia WOW Concert, Kementerian Koperasi dan UKM akan meluncurkan Galeri Indonesia WOW yang meliputi bidang periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video, film, fotografi, game, seni pertunjukkan, penerbitan dan percetakan, serta pengembangan piranti lunak (software), televisi maupun radio, riset, kuliner, dan musik. Adapun acara tersebut akan ditutup dengan penampilan Slank dan JKT48.