Social Return on Investment, Kunci Keberhasilan Program CSR

Pelatihan CSR – Training workshop Return on Investment (SROI) batch 01 yang digelar oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) di Kota Bogor Jawa Barat, bagi AVP Corporate Communication dari PT Telkom Satelit Indonesia Sinai Handayani dirasakannya sangat bermanfaat. Pelatihan tersebut menurut Sinai sangat menginspirasinya.

“Melalui training workshop SROI yang digelar selama 3 hari mulai 26 hingga 28 Maret 2019, Program Corporate Social Responsibility (CSR) terutama dalam memberdayakan masyarakat yang dilakukan,” kata Sinai, Kamis (28/3/2019). Mengikuti workshop tersebut membuatnya menjadi lebih fokus dan terarah mengingat dapat dievaluasi setelah dirinya mendengarkan pemaparan dari para pembicara.

“Alokasi dana CSR dari PT Telkom Satelit Indonesia yang selama ini meliputi bidang keagamaan, pendidikan serta berbagai program kemasyarakatan lainnya,” papar Sinai. “Alokasi tersebut ke depannya akan diinventaris, ditinjau dan dinilai dengan mempergunakan skala prioritas mana program yang memberikan manfaat jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Jika ternyata setelah mempergunakan metode SROI beberapa program dirasa tidak efektif dan kurang memberikan manfaat, maka bisa saja beberapa program yang tengah dijalankan akan direvisi,” ujarnya.

“Penggunaan metode SROI dalam perencanaan dan evaluasi program investasi sosial untuk peningkatan kinerja CSR perusahaan yang disampaikan para pemateri dan pemaparan dari PT Aqua Golden Mississippi,” kata Sinai. Menurutnya metode tersebut menambah wawasannya akan knowledge di bidang CSR atau tanggung jawab sosial dari perusahaan tempatnya bekerja.

Sementara itu CSR Dept Head dari PT Asmin Bara Bronang Wiwin Suhartanto menyatakan pentingnya Training Workshop SROI batch 01 yang berisikan materi dalam mengukur dan mengevaluasi keberhasilan sebuah program CSR yang tengah dijalankan oleh sebuah perusahaan. Bagi Wiwin kegiatan ini sangat membantu bagi para staf CSR yang bekerja di perusahaan dalam mengukur tingkat kemanfaatan program perusahaan di masyarakat.

“PT Asmin Bara Bronang yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Kapuas Kalimantan tengah, di mana alokasi dana CSR-nya diperuntukan bagi pengembangan pendidikan, kesehatan, infrastruktur pedesaan, ekonomi kerakyatan, kegiatan sosial serta kerja sama multi stakeholder,” jelas Wiwin. Alokasi dana itu akan kembali akan ditinjau setelah dirinya mengikuti serangkaian kegiatan training workshop SROI yang digelar di IPB International Convention Center.

Secara umum Training Workshop SROI batch 01 yang diakhiri dengan field study atau studi lapangan ke PT Aqua Golden Mississippi di Mekarsari Sukabumi Jawa Barat papar Wiwin lebih memberi kepastian bagi dirinya dalam mengevaluasi apakah Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang tengah dilakukan perusahaannya tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat atau tidak.

Seperti diketahui sebelumnya, Training Workshop SROI batch 01 yang difasilitasi oleh CFCD ini diikuti oleh 9 perusahaan yang meliputi PT Mitra Adi Perdana, PT Petrokimia Gresik, PT Kaltim Nitrate Indonesia, PT Bara Energi Lestari, PT MIFA Bersaudara, PT Musimas, PT Asmin Bara Bronang, PT Cipta Forum Cipta Daya serta PT Telkom Satelit Indonesia.