Pusat Pengembangan dan Pelatihan Program CSR Perusahaan | Training Corporate Social Responbility - WA/CALL 081232999470

Tag: CSR Program (Page 1 of 5)

Pelatihan Membangun Corporate Culture

Pelatihan CSR -Budaya kerja yang efektif dapat menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak seluruh insan organisasi/korporasi, mempermudah penetapan dan implementasi visi, misi dan strategi dalam korporasi, dan mampu memperkuat kerjasama tim dalam korporasi, serta menghilangkan friksi-friksi internal yang timbul. Pembentukan budaya korporatif yang baik, yang paling menentukan adalah orang-orangnya. Sebaik apapun aturan atau sistem di buat, tanpa ada keinginan dari manusia untuk berubah ke arah yang lebih baik, semuanya menjadi tak berarti.

Pelatihan ini merupakan training yang akan membahas mengenai pengertian Budaya Kerja, membentuk Tim Corporate Culture/Kajian Dokumen/Diskusi,memetakan visi, misi, strategi, nilai-nilai dan perilaku utama perusahaan. Merumuskan nilai-nilai budaya kerja, pencapaian konsensus bersama, penyusunan Corporate Culture, merumuskan strategi dan desain Program Sosialisasi Corporate Culture.

Baca Juga : Panasonic Ungkap Manfaat CSR Bagi Pelaku Bisnis

Tujuan dan Manfaat Pelatihan

  1. Peserta pelatihan mampu memahami pentingnya sebuah budaya organiasi yang selaras dengan tujuan organisasi
  2. Peserta pelatihan mampu menganalisa dimana dan bagaimana budaya real dalam organisasi
  3. Peserta pelatihan mampu melihat dan memberikan solusi cacat budaya apa yang sedang terjadi di dalam perusahaan/organisasi
  4. Peserta pelatihan mampu membangun sebuah budaya organisasi yang unggul

Materi Pelatihan Building Corporate Culture

  1. Pengantar Membangun Budaya Perusahaan/Corporate Culture
  2. Pengertian dan Konsep Budaya Perusahaan
  3. Tipe-tipe Budaya Organisasi / Perusahaan
  4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap motivasi kerja
  5. Pemimpin sebagai pembentuk budaya organisasi
  6. Budaya Organisasi Positif sebagai perekat dan acuan perilaku positif dalam organisasi
  7. Tracing-back Budaya Perusahaan di perusahaan.
  8. Evaluasi komprehensive Budaya Perusahaan di organisasi.
  9. Membentuk Tim Budaya Perusahaan / Kajian Dokumen / Diskusi
  10. Memetakan visi, misi, strategi, nilai-nilai dan perilaku utama perusahaan
  11. Lintas budaya sebagai  aset dalam  penerapan Budaya Perusahaan organisasi.
  12. Penggalian nilai-nilai dan perilaku utama perusahaan
  13. Merangkum hasil kajian untuk disampaikan kepada Manajemen
  14. Merumuskan nilai-nilai Budaya Perusahaan
  15. Pencapaian konsensus bersama
  16. Penyusunan Budaya Perusahaan
  17. Merumuskan strategi dan desain Program Sosialisasi Budaya Perusahaan
  18. Pengembangan mekanisme monitoring dan evaluasi
  19. Praktek  dan Diskusi

Untuk informasi mengenai Pelatihan Building Corporate Culture dapat menghubungi admin kami di 0812-1501-7910

Jadwal Pelatihan Membangun Corporate Culture

Angkatan 1, 6-7 Januari 2022
Angkatan 2, 8-9 Februari 2022
Angkatan 3, 8-9 Maret 2022
Angkatan 4, 13-14 April 2022
Angkatan 5, 19-20 Mei 2022
Angkatan 6, 23-24 Juni 2022
Angkatan 7, 6-7 Juli 2022
Angkatan 8, 4-5 Agustus 2022
Angkatan 9, 8-9 September 2022
Angkatan 10, 13-14 Oktober 2022
Angkatan 11, 17-18 November 2022
Angkatan 12, 14-15 Desember 2022

Desa Binaan CSR Pertamina Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf

Desa Binaan CSR Pertamina Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf

Pelatihan CSR – Dua desa yang dibina Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menerima penghargaan sebagai Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Desa tersebut adalah Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul dan Desa Lerep di Kabupaten Semarang, yang masuk ke dalam daftar 16 Desa Wisata Berkelanjutan yang terpilih dari seluruh desa di Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno kepada Kepala Desa Nglanggeran, Senen dan Kepala Desa Lerep, Sumaryadi di Jakarta pada Selasa (2/3/2021).


Di tengah acara tersebut, Sandiaga Uno menjelaskan penerapan standar Desa Wisata Berkelanjutan berfokus kepada 3 aspek yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.

“Melalui program sertifikasi desa wisata berkelanjutan, Kemenparekraf ingin mendorong desa-desa wisata di Indonesia agar lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing secara domestik dan internasional,” ujarnya.

Sandiaga menuturkan, untuk membangun quality tourism memerlukan beberapa syarat seperti infrastruktur, konektivitas, pemasaran, hingga daya tarik pariwisatanya sendiri sehingga mampu meningkatkan kualitas wisata serta kenyamanan dan keamanan destinasi wisata.


Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyebut, Pertamina telah menjalankan program CSR untuk mengembangkan desa wisata berkelanjutan sejak tahun 2011 dimulai dari Desa Nglanggeran.

“Beberapa bantuan yang telah diberikan di antaranya pembangunan waduk tadah hujan di puncak bukit dengan volume 8.000-10.000 m3 sebagai irigasi pertanian alami, perbaikan infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata, serta berbagai pelatihan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi kepada kelompok tani dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat,” imbuh Brasto.

Dari program tersebut, Brasto menjelaskan berhasil meningkatkan kesejahteraan setidaknya 4.200 penduduk desa di mana rata-rata pendapatan per keluarga mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 11,5 juta dalam satu bulan.

“Setiap kepala keluarga mendapat alokasi tanah untuk bercocok tanam sebesar 2.000 m2 dengan total keseluruhan lahan seluas 30 hektar. Di lahan tersebut telah tertanam setidaknya 4.500 pohon durian dengan teknologi cocok tanam modern dan menghasilkan pendapatan tertinggi hingga Rp 140 juta per tahun. Tidak hanya itu, Desa Wisata Nglanggeran juga telah menciptakan alternatif pendapatan masyarakat lainnya seperti homestay, kuliner, parkir, ticketing, konser musik, kunjungan studi, dan sebagainya,” jelas Brasto.

Keberhasilan pengembangan Desa Wisata Nglanggeran pun direplikasi ke lokasi lainnya, yakni di Desa Lerep, Kabupaten Semarang sejak tahun 2018.

Bantuan yang diberikan berupa perawatan waduk mini geomembran serta budidaya durian yang dilengkapi pengairan alami dengan memberdayakan kelompok masyarakat setempat.

Brasto menambahkan, program ini merupakan bagian dari implementasi ESG (Environment, Social, Governance) yang mendukung upaya Pertamina sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1 (Menghapus Kemiskinan), nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan nomor 15 (Menjaga Ekosistem Darat).

Brasto berharap penghargaan yang diterima Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Lerep dapat memotivasi masyarakat setempat untuk terus meningkatkan kualitas wisata serta menjadi percontohan untuk di replikasi pada program CSR di lokasi lainnya

« Older posts