Pelatihan CSR – Setiap perusahaan ingin program Corporate Social Responsibility (CSR) berdampak luas pada lingkungan dan membuahkan hasil. Penting pula disoroti, CSR program bukan ajang perusahaan membantu lingkungan sekitar dengan memberikan uang, tetapi melibatkan peran masyarakat dalam menjaga dan membuat lingkungan lebih baik. Buku Corporate Social Initiative berisi kumpulan aktivitas sosial yang dilakukan 11 perusahaan besar Indonesia. Tanggung jawab sosial mereka bisa menjadi ide berbagi kebaikan dengan masyarakat. Isu lingkungan disasar oleh hampir sebagian besar perusahaan dalam buku tersebut, di antaranya Tetra Pak, Campina, Medco E&P, Nestle, dan Sharp.
Tujuan lain, membangun kesadaran masyarakat untuk menggunakan kemasan produk makanan dan minuman yang bertanggung jawab. Kemudian, membangun kesadaran masyarakat untuk memilah kemasan karton minuman bekasnya. “Ada program One Pack One Act for Our Earth yang berisi ajakan membangkitkan kesadaran konsumen agar bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan,” (hal 30).
Perusahaan yang bersifat mass production akan menghasilkan kemasan bekas pakai dalam jumlah massal pula. Untuk itu, penting bagi perusahaan jenis ini menerbitkan solusi untuk menciptakan sistem daur ulang, di antara cara yang dijalankan Tetra Pak, kampanye mengedukasi masyarakat untuk melakukan praktik 3L: lipat, lepas, dan letak. Artinya, setelah masyarakat mengonsumsi makanan dan minuman kemasan, memasukkan sampah kemasan ke dropbox yang telah disediakan untuk proses daur ulang lebih lanjut.
Buku Corporate Social Initiative bukan sekadar menjelaskan program CSR 11 perusahaan, tetapi juga berbagi informasi dan kiat suatu program CSR bisa berkesinambungan. Sebab mudah membuat program CSR berkelanjutan tidaklah mudah.
Medco E&P terbilang berani saat pada 2007 mengeksekusi rencana membantu para petani Sumatera Selatan meningkatkan kesuburan lahan pertanian mereka. Sebelum Medco E&P turun membantu, tanah pertanian cepat kering, retak-retak dan lengket. Kondisi ini diperparah karena para petani menggunakan pupuk kimia untuk menuburkan tanaman. Akibatnya, pendapatan para petani terus-menurun karena hasil panen terus merosot.
Di antara bantuan yang diberikan, pelatihan dan pendampingan intensif kepada kelompok tani. Berlanjut dengan musyawarah warga dan sosialisasi program untuk mengubah pertanian kimiawi menjadi pertanian ramah lingkungan. Pendampingan intensif terhadap para petani telah membuat program bertahan hingga 2017. Seiring dengan perkembangan waktu, Medco E&P melihat bahwa inisiatif sosial ini bisa menjadi investasi sosial perusahaan (hal 140).
Program CSR sekarang telah bergeser, bukan lagi sebuah bantuan amal suatu perusahaan, tetapi cara perusahaan untuk dinilai baik oleh konsumen, investor, dan kolega bisnis. Buku ini membuka wawasan baru program CSR.
Tinggalkan Balasan