Program kerjasama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan PT Telkom Tbk membidik pengolahan biogas dari limbah kandang dengan sasaran para peternak di Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Karanganyar. Melalui pendampingan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), diharapkan para peternak mampu menghasilkan energi terbarukan.Demikian disampaikan General Manager PT Telkom Kantor Wilayah Solo, Hafif Rachmat Isna kepada KRjogja.com, Minggu (16/3/2014). Peresmian sentra biogas di Balai Desa Ngunut berlangsung Kamis (14/3/2014) lalu yang diikuti sejumlah kesepakatan bersama manajemen UMS dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Rektor IV UMS Sofyan Anis, Camat Jumantono Timotius Suryadi beserta kepala desa dan masyarakat setempat. Dikatakan Hafif, kerjasama dengan kalangan peneliti lingkungan menjadi modal penting untuk mewujudkan rasa tanggung jawab korporat kepada publik.

“Telkom bekerjasama dengan LPPM UMS. Program CSR perusahaan bukan sekadar membantu masyarakat dalam hal pendanaan, namun memberikan mereka kesempatan belajar memperbaiki kesejahteraannya,” kata dia.

Program ini dimulai dengan pemberian pelatihan mengolah limbah ternak menjadi pupuk kompos sekaligus cara menyimpan dan menggunakan peralatan instalasi. Dikatakan dia, CSR perusahaan juga menghibahkan instalasi biogas di dua rumah warga Ngunut. Adapun pemilihan lokasi sentra biogas di Desa Ngunut karena di wilayah tersebut memiliki jumlah ternak relatif banyak, di mana kotoran hewan tersebut belum dimanfaatkan sebagai energi terbarukan.

Kepala Desa (Kades) Ngunut Sih Wahyono berharap pelatihan biogas tidak hanya terhenti pada segelintir warga, melainkan perlu berkesinambungan. Jumlah ternak yang melimpah, kata dia, menjadi potensi di desanya.

“Kami berterima kasih dengan adanya biogas ini, karena kotoran hewan disini bisa dijadikan energi alternatif,” katanya. (*-10)