Kewirausahaan Perempuan Jadi Peluang Keluar Krisis di Masa Pandemi
Pelatihan CSR – Bintang Puspayoga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengatakan kewirausahan perempuan akan menjadi peluang bersama untuk dapat keluar dari krisis ekonomi yang terjadi selama pandemi. Hal ini mengingat pandemi Covid-19 telah memperberat ketimpangan yang dirasakan oleh perempuan. Tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan, pandemi juga mengguncang sektor ekonomi.
“Jika tidak ditangani dengan baik, krisis ekonomi dapat membawa dampak jangka panjang pada kehidupan perempuan. Oleh karena itu, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan menjadi peluang bersama untuk dapat keluar dari situasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19,” ungkap Menteri PPPA di sela Virtual konferensi pers “Perempuan Kebanggan Indonesia, Perempuan Wirausaha”, Senin (8/3/2021).
Menteri PPPA menjelaskan menjadikan pemberdayaan perempuan sebagai solusi bukan tanpa sebab. Hal ini karena kekuatan perempuan di bidang ekonomi, khususnya kewirausahaan sangat besar. Berdasarkan data perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan besar di Indonesia pada 2014-2018, dari total usaha yang berjumlah 64 juta unit usaha, 99,99% usaha di Indonesia adalah UMKM, serta lebih dari 50% usaha mikro dan kecil di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
Pemberdayaan ekonomi tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga sebgai alat untuk membebaskan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka. Menteri Bintang berharap Hari Perempuan Internasional dapat menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat bersama dalam mengawal kerja-kerja pemberdayaan perempuan.
“Khususnya di bidang ekonomi sebab upaya pemberdayaan perempuan membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak,” ujar Menteri Bintang.
Lebih lanjut Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Bernadette Ruth Irawati Setiady menjelaskan bahwa PT Kalbe Farma Tbk sebagai perusahaan kesehatan di Indonesia, selalu berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Ira memaparkan bahwa saat ini pembatasan aktivitas masyarakat yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Termasuk mempengaruhi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang dikelola atau dimiliki oleh perempuan.
”Mereka mengalami penurunan pendapatan, kesulitan mendapatkan bahan baku dan tidak sedikit juga yang gulung tikar. Setidaknya pendapatan dari usaha keluarga menurun sebesar 82%,” kata Ira.
Untuk itu, lanjut Ira, bersamaan dengan Peringatan Hari Perempuan Internasional, Kementerian PPPA dan PT Kalbe Farma Tbk melalui Fatigon meresmikan kolaborasi dalam mendukung “Perempuan Kebanggaan Indonesia, Perempuan Wirausaha”.
Kolaborasi yang didukung juga oleh UN Women, UNDP, dan Women’s World Banking rencananya akan dilakukan di 11 provinsi ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan perempuan terutama di tengah kondisi ekonomi yang porak-poranda akibat pandemi Covid-19. Kesebelas provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, NTB, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Aceh, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat.
Tinggalkan Balasan