Pelatihan CSR | Jadwal Pelatihan CSR 2015

Great-LeaderLingkungan hidup dan berbagai pengelolaan keberlangsungannya masih menjadi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) andalan. Kendati demikian, program CSR lingkungan hidup tetap harus mengikuti tujuh prinsip CSR. Begitu salah satu catatan yang disampaikan Corporate Communication Director Aqua Group Troy Pantouw dalam diskusi Communication & Business 2015 for Indonesia di Jakarta, Selasa (20/1/2015. Selain Troy, hadir pula sebagai pembicara adalah CSR Manager PT Pertamina Ifki Sukarya, Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia Hariyanto, Redaktur Pelaksana Harian Republika Subroto, dan Konsultan Media & Pemerhati Komunikasi CSR Agus Sudibyo.

Lebih lanjut menurut Troy, prinsip CSR seperti akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan para pemangku kepentingan hingga penegakan
hak asasi manusia (HAM) harus bisa dikomunikasikan di dalam program CSR. Secara khusus, terkait program CSR lingkungan hidup,lanjut Troy, pihaknya mengedepankan empat
pilar yakni pelestarian air & lingkungan, perusahaan ramah lingkungan, pengelolaan distribusi produk, dan pelibatan serta pemberdayaan masyarakat. “Pemangku kepentingan dan masyarakat memiliki hak untuk mengetahui kontribusi perusahaan bagi keberlanjutan,” tutur pria berkacamata ini.

Catatan Kompas.com menunjukkan, pada 19 Agustus 2014, PT Tirta Investama, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua, menginisiasi pengangkutan produk mereka dengan
moda transportasi kereta api. Selama ini, distribusi produk tersebut dari pabrik yang berlokasi di Mekarsari, Sukabumi Jawa Barat menuju Jakarta gudang di Ancol yang jaraknya berkisar 96 kilometer seluruhnya menggunakan truk.

Pengangkutan dengan moda kereta api ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan oleh produsen AMDK. Aqua akan mendistribusikan sebanyak 21.000 galon air  setiap harinya dari stasiun Cicurug menuju stasiun gudang Jakarta, untuk disebarluaskan ke berbagai daerah di Jabodetabek. “Ini demi efisiensi dan pengurangan emisi karbon monoksida sebagai penyumbang utama pencemaran udara,”kata Troy Pantouw.

Sementara itu, Ifki Sukarya mengatakan hingga kini Pertamina masih menjalankan program CSR penanaman pohon dan mangrove di berbagai wilayah di Indonesia. Perubahan fokus bisnis sejak 2012 yang membuat Pertamina menjadi perusahaan energi, bukan sekadar perusahaan minyak dan gas bumi, juga memberi tantangan baru bagi CSR berkelanjutan. Salah satu yang tengah berjalan adalah proyek listrik untuk komunitas masyarakat yang berbasis kayu lamtorogung. Pada kesempatan itu, pada sesi pertama diskusi, tokoh yang menaruh perhatian besar pada CSR, Prof.Dr. Emil Salim, mengingatkan bahwa CSR harus benar-benar menjadi cara berbisnis yang menyeimbangkan antara tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari aspek ekonomi perusahaan sebagai produsen harus beresponsi terhadap masyarakat konsumen, melalui pasar.

Pada bagian selanjutnya, Direktur konsultan komunikasi OnePR Ita Luthfia mengatakan komunikasi merupakan jatungnya CSR. Dalam setiap tahap praktik CSR, komunikasi
menjadi organ vital yang membuat program CSR hidup.

Selain diskusi, Communication & Business 2015 juga berisi kiat-kiat menyampaikan pesan CSR oleh Valentino Simanjuntak. Selanjutnya, kegiatan setengah hari itu juga menampilkan lomba foto jurnalistik. Karya jurnalis laman aktual.co, Tino Oktaviano, bertajuk “My Dreams Come True, NISP Wujudkan Mimpi Perempuan Indonesia” menjadi juara pertama dalam kesempatan itu.