Pandemi Covid-19, Momentum Perusahaan Maksimalkan CSR
Pelatihan CSR – Pandemi corona dengan segala protokol penanganannya kian berdampak pada masyarakat Indonesia, utamanya dari sektor ekonomi.
Kementerian Tenaga Kerja per 16 April 2020 yang menunjukkan bahwa ada 229.789 orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor formal.
Sementara itu, hingga periode di atas, jumlah pekerja yang dirumahkan mencapai 1.270.367 orang.
Dengan begitu, total pekerja terdampak di sektor formal ada 1.500.156 orang di 83.546 perusahaan.
Selain itu, sektor informal juga terdampak.
Sebanyak 443.760 orang dari 30.794 perusahaan di-PHK.
“Total yang terdampak 1,9 juta orang, baik yang di-PHK dan dirumahkan,” kata Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
CSR selama pandemi
Kenyataan angka-angka di atas pada sisi lain menjadi peluang bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian meringankan beban warga masyarakat.
Cara yang bisa dilakukan adalah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pelaksanaan CSR sudah tertera dalam perundang-undangan maupun peraturan-peraturan pemerintah.
Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan tersebut mendapatkan jaminan dan payung hukum, khususnya bagi perusahaan.
Laman kliklegal.com misalnya, menyebut sedikitnya dua peraturan yakni Undang-undang (UU) Nomor 40/2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Herman Setya, mengatakan perusahaan dalam kondisi pandemi corona mendapat tantangan memanfaatkan kegiatan CSR.
“Apalagi, saat ini kan bertepatan dengan Ramadhan,” kata Herman Setya Budi dalam pernyataan tertulis, Jumat (15/5/2020).
Secara garis besar, imbuh dia, CSR yang dilakukan TBIG memasukkan sisi edukasi selain pembagian paket-paket bantuan mulai dari sembako hingga alat medis.
Tercatat, ada 22.600 paket sembako dan 40.000 masker kain dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi menara telekomunikasi TBIG di seluruh wilayah Indonesia.
“Selain membagi-bagikan paket sembako, TBIG juga melakukan edukasi pentingnya pemakaian masker kain dan imbauan mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing. Kegiatan edukasi ini dilakukan bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat,” katanya.
Selain itu, TBIG memberikan bantuan berupa 11 mesin ventilator, 7.425 pakaian hazmat, 8.625 sarung tangan medis, 20 forehead thermometer, dan 58.000 masker medis yang diserahkan kepada rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di berbagai kota di Indonesia.
Ia menambahkan, CSR telah dijalankan sejak 23 April 2020 bertepatan dengan datangnya Ramadhan hingga beberapa minggu ke depan.
Tinggalkan Balasan