Pelatihan CSR | Diklat CSR – Penataan Kali Pepe yang membelah kota Solo yang diperkirakan menelan biaya Rp 50 miliar, akan digenjot hingga rampung 2015 dengan mengandalkan dana Corporate Social Responsibility.  Dalam beberapa tahun terakahir, banyak perusahaan mulai sadar lingkungan yang hijau, serta mengalokasikan CSR pada kegiatan yang terkait dengan perbaikan kondisi lingkungan yang terlanjur rusak parah. Grand desaign penataan kawasan Kali Pepe, jelas Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, sudah dipresentasikan ke sejumlah perusahaan yang dinilai memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Hasilnya, beberapa perusahaan perbankan menanggapi positif, tambahnya, menjawab wartawan, di Balaikoa, Rabu (21/5/2014), dengan mengalokasikan dana CSR bagi penataan kali Pepe.Penataan kawasan Kali Pepe, tambah pria yang akrab disapa Rudy, tak sebatas pengerukan alur sungai yang mengalami sedimentasi hebat, tetapi juga penataan rumah penduduk, serta pembuatan pedestrian. Rumah-rumah warga yang berada di kawasan bantaran kali Pepe, ditata dengan model kampung deret seperti telah dilakukan di kampung Pringgading, sedangan di sisi kanan dan kiri sungai, dibangun pedestrian sekaligus sebagai sabuk hijau, masing-masing selebar 6 meter.

Model penataan yang juga diarahkan untuk memanfaatkan Kali Pepe sebagai sarana wisata air, menurut Rudy, memerlukan dana sangat besar, dan tak mungkin dibiaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang relatif terbatas. “Pelibatan pelaku usaha melalui dana CSR, sebagai pilihan terbaik, terutama untuk porsi pengerukan alur sungai serta rehabilitasi sabuk hijau,” ujarnya sembari menyebutkan, sedangkan penataan permukiman dengan model rumah deret, diupayakan anggaran dari sumber lain.