Pelatihan CSR – Tidak banyak komunitas yang bisa membangun kerjasama dengan  PT Arutmin Indonesia. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebuah perusahaan seperti PT Arutmin Indonesia, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk, untuk bekerja sama dengan komunitas pemberdayaan masyarakat.

Komunitas ini bernama Himpunan Pemberdayaan Masyarakat Tambang (HPMT) membina 8 desa, berhasil membangun pemberdayaan masyarakat berbasis enterpreneur.

HPMT berdiri sejak tahun 2010 bekerjasama dengan PT Arutmin dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR), terus berkembang dengan nama Rumah CSR, lokasi sekretariat berada di jalan utama provinsi, Ahmad Yani KM 121 Asam-asam Kabupaten Tanah Laut.

Mengunjungi Rumah CSR Arutmin Asam-Asam ibarat memasuki miniatur pengembangan ekonomi lokal. Saat masuk di sebelah kiri, terdengar suara mesin digital printing sedang beroperasi. Menoleh ke kanan sebuah cafe kecil dengan panggung depan yang lebih tinggi, yang biasa digunakan sebagai tempat diskusi. Bergeser ke kanan lagi, sebuah gazebo besar dengan barisan buku-buku yang tersusun rapi. Di bagian belakang sekretariat masih ada bangunan Rumah CSR yang sering digunakan melakukan pelatihan-pelatihan, Training Center.

Komsiyah, seorang sarjana Administrasi Bisnis, penggerak keberhasilan Rumah CSR, mengelola pemberdayaan masyarakat dalam wujud usaha mikro kecil menengah.

“Di rumah CSR ini kita fasilitasi cafe, rumah baca, digital printing, advertising, training center, pembinaan usaha, dan peternakan” Ujar Alumni STIA Malang angtakan 2010.

“Untuk peternakan yang sedang dibudidayakan adalah ternak ayam, ayam petelor, sapi, juga pertanian seperti jagung”

“Rumah CSR juga membina kelompok penjahit sasirangan, pembuat produk makanan ringan, dan membantu pemasaran produk UMKM” jelas Komsiyah Ketua HPMT.

Awalanya rumah CSR yang dikelola Himpunan Pemberdayaan Masyarakat Tambang membagikan bantuan langsung atau menfasilitasi pengajuan proposal bantuan ke donatur-donatur bagi desa-desa yang tergabung dalam lingkar tambang.

“Kadang masyarakat yang mengajukan ke HPMT, dan kami melanjukan ke donatur-donatur termasuk Arutmin Indonesia.” Jelas Komsiyah.

Seiring perkembangan waktu, Rumah CSR mengembangkan sistem pemberdayaan yang lebih memiliki multi efek yang lebih besar utamanya ekonomi sehingga dibuatlah usaha dan pembinaan usaha agar lebih mensejahterakan warga.

Dengan sistem pemberdayaan seperti sekarang ini, Komsiyah berharap mampu memberikan dampak kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lingkar tambang.

Untuk mengembangkan usaha atau pelatihan di rumah CSR, Komsiyah mengambil trainer dari sumber daya lokal, karyawan Arutmin, atau dari dinas terkait Kabupaten Tanah Laut.

“Pelatih bisa dari teman-teman lokal atau kami minta dari dinas terkait pemerintah daerah kabupaten Tanah Laut untuk memberikan pelatihan.” Ungkap Komsiyah.

Pendidikan training yang didirikan rumah CSR ditempuh selama tiga bulan setiap angkatan, metode pembelajaran mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi sampai praktik.

Materi training yang diberikan adalah pembinaan karakter, membangun mindset, habits of enterpreneur. Materi pembinaan keterampilan dasar meliputi komunikasi, kepemimpinan, problem solving, kerja tim.

“Keterampilan teknis diberikan berupa tehnik komputer, administrasi, kelola cafe, kelola kuliner, desain grafis, advertising, urban farming, pengelolaan limbah, analisa usaha, marketing online dan offline, dan masih banyak lagi” tutur Komsiyah.

Materi pembelajaran bisa juga mengambil dari youtube, dari youtube lebih praktis daripada memberikan penjelasan secara teori.

“Materi pembelajaran biasa juga kami ambil dari youtube, peserta didik tinggal mengikuti tutorial dari youtube.” Lanjutnya.

Diantara pelatihan yang memiliki banyak peminat adalah marketing melalui sosial media.

“Saat ini dari hasil pelatihan, yang cukup diminati seperti pelatihan menjahit sasirangan, aritmatika, marketing melalui sosmed, membuat makanan ringan” jelas Komsiyah.

Komsiyah sangat berharap dari program pembinaan mampu menginisiasi bangkitnya usaha-usaha produktif lain yang bisa menggerakkan roda perekonomian warga sekitar tambang.

Sebagai catatan perkembangan training center, walaupun di Kabupaten Tanah Laut memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) tetapi keberadaan Rumah CSR sangat diminati warga sekitar.

Kegiatan terbaru yang sedang dikembangkan Rumah CSR adalah merintis koperasi Bina Usaha Permata, target anggota koperasi tersebar di 8 desa, yaitu desa lingkar tambang. Desa Sei Baru, Asam-asam, Muara Asam-asam, Asri Mulya, Pandansari, Kintapura, Salaman dan Riam Adungan.

“Kami merintis koperasi, yang anggotanya tersebar di 8 desa semoga koperasi ini bisa berjalan sesuai rencana.” Tutur Komsiyah mengakhiri wawancara.