Pusat Pengembangan dan Pelatihan Program CSR Perusahaan | Training Corporate Social Responbility - WA/CALL 081232999470

Tag: csr (Page 1 of 3)

Desa Binaan CSR Pertamina Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf

Desa Binaan CSR Pertamina Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf

Pelatihan CSR – Dua desa yang dibina Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menerima penghargaan sebagai Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Desa tersebut adalah Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul dan Desa Lerep di Kabupaten Semarang, yang masuk ke dalam daftar 16 Desa Wisata Berkelanjutan yang terpilih dari seluruh desa di Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno kepada Kepala Desa Nglanggeran, Senen dan Kepala Desa Lerep, Sumaryadi di Jakarta pada Selasa (2/3/2021).


Di tengah acara tersebut, Sandiaga Uno menjelaskan penerapan standar Desa Wisata Berkelanjutan berfokus kepada 3 aspek yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.

“Melalui program sertifikasi desa wisata berkelanjutan, Kemenparekraf ingin mendorong desa-desa wisata di Indonesia agar lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing secara domestik dan internasional,” ujarnya.

Sandiaga menuturkan, untuk membangun quality tourism memerlukan beberapa syarat seperti infrastruktur, konektivitas, pemasaran, hingga daya tarik pariwisatanya sendiri sehingga mampu meningkatkan kualitas wisata serta kenyamanan dan keamanan destinasi wisata.


Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyebut, Pertamina telah menjalankan program CSR untuk mengembangkan desa wisata berkelanjutan sejak tahun 2011 dimulai dari Desa Nglanggeran.

“Beberapa bantuan yang telah diberikan di antaranya pembangunan waduk tadah hujan di puncak bukit dengan volume 8.000-10.000 m3 sebagai irigasi pertanian alami, perbaikan infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata, serta berbagai pelatihan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi kepada kelompok tani dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat,” imbuh Brasto.

Dari program tersebut, Brasto menjelaskan berhasil meningkatkan kesejahteraan setidaknya 4.200 penduduk desa di mana rata-rata pendapatan per keluarga mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 11,5 juta dalam satu bulan.

“Setiap kepala keluarga mendapat alokasi tanah untuk bercocok tanam sebesar 2.000 m2 dengan total keseluruhan lahan seluas 30 hektar. Di lahan tersebut telah tertanam setidaknya 4.500 pohon durian dengan teknologi cocok tanam modern dan menghasilkan pendapatan tertinggi hingga Rp 140 juta per tahun. Tidak hanya itu, Desa Wisata Nglanggeran juga telah menciptakan alternatif pendapatan masyarakat lainnya seperti homestay, kuliner, parkir, ticketing, konser musik, kunjungan studi, dan sebagainya,” jelas Brasto.

Keberhasilan pengembangan Desa Wisata Nglanggeran pun direplikasi ke lokasi lainnya, yakni di Desa Lerep, Kabupaten Semarang sejak tahun 2018.

Bantuan yang diberikan berupa perawatan waduk mini geomembran serta budidaya durian yang dilengkapi pengairan alami dengan memberdayakan kelompok masyarakat setempat.

Brasto menambahkan, program ini merupakan bagian dari implementasi ESG (Environment, Social, Governance) yang mendukung upaya Pertamina sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1 (Menghapus Kemiskinan), nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan nomor 15 (Menjaga Ekosistem Darat).

Brasto berharap penghargaan yang diterima Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Lerep dapat memotivasi masyarakat setempat untuk terus meningkatkan kualitas wisata serta menjadi percontohan untuk di replikasi pada program CSR di lokasi lainnya

Program CSR di Daerah Bencana, Louvrea Sediakan Air Bersih lewat Pengadaan Sumur Bor

Program CSR di Daerah Bencana, Louvrea Sediakan Air Bersih lewat Pengadaan Sumur Bor

Pelatihan CSR – Bencana alam yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) akhir Januari 2021 mendorong Louvrea menggelar bakti sosial dari program CSR (Corporate Social Responsible).

Perusahaan yang memproduksi perawatan kulit di Surabaya ini, menyerahkan CSR dalam bentuk penyediaan air bersih di daerah tersebut. Tepatnya di Dusun Parabaya.

Deny Suksesti, owner dan CEO Louvrea mengungkapkan, CSR itu berhasil membuat warga tersenyum.

“Saya senang mereka akhirnya tersenyum dapat air bersih dari kami,”

Perempuan yang baru-baru ini meraih penghargaan sebagai Successful Woman Entrepreneur 2021 itu mengungkapkan bahwa keberadaan sumur bor di Dusun Parabaya  bisa menjadi pahala yang terus mengalir hingga nanti.

Deny menambahkan, CSR ini diberikan sambil bekerjasama dengan Sekolah Relawan.

Mereka kemudian melakukan pengeboran air bersih yang dilaksanakan di Dusun Parabaya pertengahan bulan Februari lalu.

Air dari sumur tersebut kemudian dialirkan ke MCK umum.

“Dengan demikian masyarakat bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan di rumah,” lanjut Deny.

Kini masyarakat Parabaya, terutama yang terdampak gempa, tak mengalami kesulitan air lagi berkat satu-satunya sumur yang dibangun atas kerjasama Louvrea dan Sekolah Relawan di dusun tersebut.

Kegiatan mencuci hingga membersihkan badan pun kini bisa dilakukan di rumah. Tidak perlu ke sungai lagi.

Bahkan Jinar, putri Marlin, kini bisa mandi serta sikat gigi dengan air yang konon lebih hangat dari sungai, bersama anak-anak lainnya.

Louvrea merupakan produsen skincare yang penjualannya sudah meluas hingga Singapore dan Sidney Australia. Selain CSR di Sulbar, bersama  volunteer Sekolah Relawan, mereka juga mendampingi penyintas di Sumare agar tetap hidup sehat dengan air bersih.

« Older posts