Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang berbasis di Kota Bandung, melalui Direktorat Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) atau Primary & Secondary Education (PSE), berencana membangun kawasan pendidikan di Kota Batam dengan nama Batam Technoplex. Menurut Ketua YPT Johni Girsang M.Sc, kawasan pendidikan ini akan memadukan pendidikan dari mulai TK, SD, SMP, SMA dan SMK, dengan prioritas di daerah Tiban karena lahan luas masih tersedia di kawasan tersebut.“Kami ingin ada integrasi pendidikan dengan tujuan akhir menjadi pemasok sumber daya maupun ilmu bagi Telkom University yang berada di Bandung Technoplex yang terletak di area Selatan Kota Bandung,” katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bertajuk “Telkom Schools’ Annual Meeting – Telkom Education Foundation’s Primary & Secondary Education” untuk Rencana Kerja Manajerial dan Anggaran Tahun 2014 di Hotel Harris, Kota Batam, 30 September-2 Oktober 2013.
Turut hadir dalam acara tersebut Director General Affair YPT Dedi Supriadi, Director Primary & Secondary Education (PSE) YPT Imelda Tirra Usnadibrata, VP Education Planning & Development PSE Sophia Yuliantie Sigit, AVP Education Planning Development & Regulation PSE Suharsono, serta sejumlah Kepala Sekolah di bawah Direktorat tersebut dari seluruh Indonesia.
Menurut Johni, integrasi pendidikan sebagai implementasi konsep One Pipe Education System akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi semua pihak, terutama siswa dan orangtua siswa. Sebab, proses pendidikan akan berlangsung terarah dan fokus dari awal hingga akhir, sehingga penciptaan karakter lulusan unggul yang menjadi ciri khas Telkom Schools ini dapat terwujud maksimal. Di sisi lain, kata Johni, penerapan konsep ini juga selaras Program Mahakarya PT Telkom Indonesia, Tbk (sebagai induk YPT) di bidang sumber daya manusia dengan menciptakan pendidikan berkualitas yang dipersiapkan untuk dapat menghadapi tantangan masa depan serta menjadi agen perubahan.
“Ini pun selaras dengan konsep National University, dimana Telkom University (Tel-U) nanti bukan hanya berada di Kota Bandung, tapi juga akan dibuka cabangnya sebagai national campus di kota Medan, Balikpapan, dan Makassar. Karena itulah, pembangunan komplek pendidikan dasar dan menengah harus dimulai,” katanya. Imelda Tirra Usnadibrata menambahkan, sejumlah arahan rencana kerja untuk tahun depan, setelah mendirikan Batam Technoplex, juga berencana membangun konsep pendidikan dasar menengah terintegrasi lainnya di Kota Purwokerto – Jawa Tengah, Kota Manado – Sulawesi Utara, Kota Bandung – Jawa Barat, Makassar – Sulawesi Selatan, dan Jakarta.
Dalam rakor bertema “Integration & Collaboration for Building New Brand Image” dikaji pula upaya mengembangkan identitas baru yang menunjukkan sinergi untuk seluruh program pengembangan sekolah terpadu dengan menghadirkan logo baru “Telkom Schools”.Menurut Imelda, pengembangan tersebut sangat memungkinkan jika mengacu potensi yang dimiliki PT Telkom Indonesia serta Yayasan Pendidikan Telkom. Saat ini, Dikdasmen YPT mengelola 44 sekolah terdiri dari 31 Taman Kanak-kanak dan Playgroup, 1 SD, 1 SMP, 1 SMA, 3 SMK Pariwisata, dan 7 SMK Telkom. Sekolah sebanyak itu tersebar di 37 kota dari Pematang Siantar – Sumut hingga Jayapura – Papua. Juga, 44 sekolah tersebut telah eksis puluhan tahun di sedikitnya 10 provinsi di seluruh Indonesia.
“Karena itulah, mari kita samakan visi dengan niat baik, bekerja keras dan berdoa, untuk kontribusi terbaik kita kepada bangsa melalui upaya pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Saya meminta kontribusi optimal kepada semua kepala sekolah, guru, dan seluruh pihak untuk dapat saling memberi masukan, juga berbagi kunci sukses penerapan program,” kata Direktur yang belum genap satu bulan menjabat ini. Johni Girsang menambahkan, “Bahkan Yayasan Pendidikan Telkom juga berencana Go International, yang akan dijajaki adalah negara Sudan Selatan di Afrika mulai minggu depan. Tidak menutup kemungkinan kami akan dirikan Telkom Schools mulai jenjang Pre-School sampai dengan Vocational School di negara tersebut.”
Seluruh target tadi bisa tercapai jika diseminasi nilai-nilai budaya kerja di Dikdasmen terus disesuaikan dengan budaya kerja PT Telkom, Tbk, sebagai induk perusahaan. Salah satu yang ditekankan adalah program Sadar Budaya dengan meningkatkan kompetensi dan membentuk karakter personel. Selain itu, harus terus berupaya menjaga performa tiap entitas di bawah Dikdasmen, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah siswa. Pendapatan diupayakan semakin mandiri, sebab jika terus disubsidi, maka tidak akan memunculkan prestasi individu maupun sekolah. Program Sadar Budaya ini menjadi pelengkap annual message Yayasan Pendidikan Telkom untuk pengembangan Direktorat Dasar dan Menengah, selain One Pipe Education System, dan Internasionalisasi (**)
Tinggalkan Balasan