Pelatihan CSR | Diklat CSRCorporate Social Responsibility (CSR) sekarang menjadi fenomena bisnis sebuah perusahaan. Namun, kegiatan ini masih dipandang sebelah mata bagi sebagian besar masyarakat, hanya sekadar pencitraan dari perusahaan yang bersangkutan. Pakar CSR, Pudyardono Prajarto mengakui, pandangan seperti itu banyak beredar di publik. Tapi, di sisi lain apa pun niatannya tidak ada yang salah dengan CSR. Jadi, yang penting itu adalah CSR yang tepat sasaran dan sustainable.

“Pisahkan juga masalah sensasi dan esensi,” ujarnya dalam cara Putera Sampoerna Foundation Media & Blogger Getaway, Bogor, Jumat (29/11/2013).Pudyardono menjelaskan semua pihak, baik itu masyarakat maupun perusahaan harus membedakan terlebih dahulu antara bisnis konvensional dan bisnis sosial. Jika bisnis konvensional, maka tujuan akhirnya adalah untung.

Sementara, bisnis sosial tujuan yang ingin dicapai adalah soal kesinambungan. Konsep sustainable itu hanya bisa dicapai dengan prinsip gotong royong seperti dalam koperasi.

“Nah, CSR sebagai bisnis sosial inilah yang berfungsi sebagai pengisi kekosongan dari pemerintah,” ujar Pudaryanto