taman safariDirektur Utama Taman Safari Indonesia Frans Manansang mengeluhkan kemacetan di Jalur Puncak yang berimbas pada menurunnya jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara di Taman Safari Indonesia Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat.Kata Frans, hampir setiap hari kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalur Puncak, mulai dari Pasar Cisarua, kawasan Megamendung, hingga kawasan Kampung Arab Warung Kaleng. Jalan itu merupakan jalan utama menuju Taman Safari Indonesia.”Jalur Puncak ini sudah sangat padat meskipun di hari biasa,” ujar Frans dalam sebuah seminar tentang Program Percepatan Kunjungan Wisatawan Asing di Indonesia, di Taman Safari Indonesia Cisarua, Puncak, Bogor, Senin (8/8/2016).

Frans mengaku, Taman Safari Cisarua telah mengeluarkan dana corporate social responsibility atau CSR sekitar Rp 15 miliar untuk membuka dan memperbaiki jalur alternatif menuju Taman Safari.

Namun, hasilnya belum maksimal walaupun pihaknya sudah berkomunikasi dengan Muspida setempat soal kondisi tersebut.

Ia juga menyinggung soal pedagang kaki lima (PKL) di kawasan itu. Karenanya, dia meminta agar pemerintah pusat dan daerah turun tangan membantu mengatasi persoalan tersebut.

“Sudah macet parah, banyak PKL, jalun alternatif juga masih rusak. Tentu ini jadi masalah besar,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR Anton Suratto berjanji akan membawa persoalan kemacetan di Jalur Puncak ke pemerintah pusat agar bisa segera diatasi, termasuk juga di berbagai lokasi wisata lainnya.

“Di Komisi V DPR ada program untuk menghubungkan jalan desa ke desa. Nilainya Rp 1,5 miliar. Rp 300 juta itu untuk dana pendamping dan Rp 1,2 miliar untuk pembangunan jalan,” kata Anton.