Training Pelatihan CSR-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpendapat dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebaiknya dialokasikan untuk pekerja. Untuk itu ia meminta dana CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini lebih banyak digunakan untuk dana pendidikan sebagian dialihkan untuk kesejahteraan para pekerja. Misalnya dana itu digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Pekerja, seperti yang pada Selasa (8/4) dia resmikan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung-Cilincing, Jakarta Utara. “Saya bicara kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan bahwa di BUMN punya dana CSR selama ini dari porsinya itu untuk dana pendidikan. Itu tidak salah. Tapi sekarang anggaran pendidikan meningkat secara tajam, makanya saya berpesan pada Dahlan ke depan alokasikan CSR untuk kepentingan seperti ini, untuk pekerja kita dengan demikian semuanya bisa dibantu,” kata lanjut SBY.

Terkait dengan kesejahteraan pekerja, Presiden kembali menegaskan bahwa era buruh murah di Indonesia sudah selesai. Karenanya ia mengimbau kepada seluruh perusahaan dan para pemangku kepentingan lainnnya segera membicarakan hal itu dengan para pekerjanya agar upah buruh semakin layak dan baik.

Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja pemerintah sendiri berkomitmen untuk membebaskan dari kewajiban membayar pajak bagi pekerja dengan pendapatan di bawah Rp 2 juta. Selama ini, pekerja dengan penghasilan mulai dari Rp 1,3 juta terkena pajak penghasilan.

Dalam sambutannya SBY mengajak semua pihak untuk turut menyukseskan jaminan sosial ketenagakerjaan, sebagaimana pelaksanaan jaminan sosial kesehatan melalui BPJS Kesehatan. BPJS Ketenagakerjaan ini akan diberlakukan mulai tahun depan. “Pada 1 Januari lalu telah diberlakukan BPJS Kesehatan, namun karena baru 4 bulan masih ada kekurangan, tapi umumnya sudah baik. Kita akan sempurnakan termasuk meningkatkan insentif dokter dan tenaga medis,” kata dia.

Selain itu, pemerintah akan terus membangun fasilitas kesehatan, seperti RSU Pekerja di Cakung-Cilincing ini. Kemudian, mulai tahun depan juga akan diberlakukan BPJS Ketenagakerjaan, meskipun saat ini sudah ada Jamsostek. Presiden juga berpesan kepada BUMN, selain mengalokasikan dana tanggung jawab sosialnya atau CSR untuk pendidikan, hendaknya juga dialokasikan untuk kepentingan pekerja.

Di akhir sambutannya, Presiden berharap Hari Buruh yang sudah ditetapkan menjadi hari libur nasional dapat digunakan sebagai ajang silaturahim antara dunia pekerja dan pemerintah dan dunia pekerja dengan perusahaan. “Ke depan ekonomi kita harus semakin tumbuh, dengan demikian negara akan memiliki pendapatan nasional yang terus meningkat. Agar tenaga kerja makin produktif dan semangat, tingkatkanlah penghasilannya,” demikian SBY.